Yuk Kembali ke Cerita Malin Kundang

Yuk Kembali ke Cerita Malin Kundang

Yuk Kembali ke Cerita Malin Kundang - Salah satu cerita rakyat yang sangat fenomenal sepanjang masa adalah Malin Kundang.

Hola amigo senkeit, bagaimana kabar kalian ? semoga selalu dalam keadaan sehat dan selalu bahagia, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Yuk Kembali ke Cerita Malin Kundang.

Ringkasan Cerita Malin Kundang

Dahulu kala, di sebuah perkampungan nelayan yang terletak di Pantai Air Manis di Padang, hiduplah satu keluarga yang miskin, antara ayah, ibu dan anak. Tuntutan ekonomi yang makin terpuruk memunculkan niat bagi sang Ayah untuk mengadu nasib ke rantau orang.

Setelah sekian lama, sang ayah tidak pulang. Malin kundang dan ibunya hidup dalam kesusahan. Beranjak dewasa, Malin Kundang pun mengikuti jejak ayahnya untuk merantau.

Tak disangka, kapal yang ditumpangi oleh Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Awak kapal meninggal tersisa Malin Kundang yang berlindung di salah satu ruangan. Kapal itupun akhirnya berlabuh di salah satu pesisir pantai.

Di tempat yang baru ini, Malin Kundang bekerja dengan giat dan menjadi kaya raya. Setelahnya, dia pun mempersunting gadis pujaan hati. Sejak itu dia dikenal sebagai raja dan saudagar kaya nan baik hati.

Beberapa lama menikah, sang istri mengajak Malin mengunjungi suatu tempat, dan ternyata tempat tersebut adalah kampung halaman si Malin, dan yang berada di rumah disana adalah ibu kandungnya, setelah sampah, sang ibu mendapat kabar bahwa Malin telah pulang. Betapa senangnya hati sang ibu.

Namun sayang, Malin yang telah bergelimang harta dan tahta malah malu mengakui kalau si tua renta itu adalah ibu kandungnya. Dia malu kepada istri dan para awak kapal. Sang ibu pun menangis dan akhirnya murka, kemudian dia meminta kepada Allah SWT untuk memberikan hukuman setimpal kepada anaknya.

Allah SWT pun mendengar doa sang ibu. Tidak lama setelah itu, Malin Kundang, istri dan para awak kapal hingga fisik kapal dan seluruh properti didalamnya berubah menjadi batu. Itulah yang kita kenal saat ini sebagai "Batu Malin Kundang" yang ada di pantai air manis, Padang, Sumatera Barat.

Pesan Moral Cerita Malin Kundang

1. Kita sebagai manusia apalagi seorang anak, jangan pernah kita menyakiti hati orangtua khususnya seorang ibu, karena ibu adalah wanita yang melahirkan dan membesarkan kita dengan sepenuh hati,

Bila kita menyakiti hati mereka, maka apapun bisa terjadi, karena murka seorang ibu adalah murkanya Allah SWT, untuk itu tetap sayangi orangtua.

2. Jangan lupa diri karena harta , Gila terhadap harta dan jabatan bisa melupakan segalanya dan kenyataan ini telah berlaku sejak dahulu kala, apalagi jika harta membuat kita melupakan ibu kandung kita sendiri.

3. Berbohong hanya menyelamatkan sementara tapi menjatuhkan dan mencelakakan selama-lamanya. Untuk itu teruslah berkata jujur dan jangan berbohong.

4. Kita sebagai anak harus selalu berbakti kepada orang tua karena setiap doa dari orangtua akan selalu diijabah oleh Allah SWT. Jagalah sikap dan lisan agar tidak menyakiti hati mereka. Seringlah menjenguk atau menelepon menanyakan kabar.

Cerita Malin Kundang dari Sumatera Barat ini sangatlah baik untuk diceritakan kepada anak-anak, agar mereka mengerti akan bakti pada orang tua. Semoga kita semua bisa menjadi anak-anak yang berbakti kepada orangtua, amin..

SOAL DAN JAWABAN

1. Apa yang dimaksud dengan cerita rakyat

Cerita rakyat adalah cerita dan budaya tradisional sekelompok orang. Cerita rakyat merupakan cerita yang disampaikan secara lisan.

2. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut

Malin kundang

3. Mengapa seorang tokoh cerita dapat disebut tokoh utama

Tokoh utama merupakan tokoh yang ditonjolkan dalam sebuah cerita. Seorang tokoh cerita dapat disebut tokoh utama karena tokoh sering muncul dan memiliki karakter baik/jahat.

Baca juga artikel lainnya : Ketahui 1 hal Apa jenis cerita Fiksi teks berjudul Si Pitung

Demikian pembahasan tentang artikel Yuk Kembali ke Cerita Malin Kundang , semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut,  semoga bermanfaat.

Salam

Penulis